Sabtu, 30 Mei 2015

Rumus-rumus dalam Excel Part 2 (Vlookup dan Hlookup)
  1.      Vlookup

Rumus vlookup digunakan untuk menginput data dalam jenis yang banyak, sehingga tidak perlu untuk menginput data secara satu persatu. Sebelum digunakan rumus Vlookup terlebih dahulu dibuat tabel yang berisi data yang akan dimasukan.
Contohnya seperti dibawah ini:

Selanjutnya buatlah daftar nama-nama karyawan beserta kolom pendidikan,jabatan dan gaji seperti dibawah ini jangan lupa input kode yang sesuai dengan data diri karyawan:

Kemudian pada kolom pendidikan gunakan rumus seperti berikut:
=Vlookup(sort ke kode; range tabel kemudian klik F4;tulis urutan kolom yang akan dimasukan datanya;”false”)
Berikut adalah contohnya:



Rumus yang sama digunakan apabila ingin menginput data jabatan dan gaji hanya tinggal mengganti saja urutan kolom, 3 untuk jabatan dan 4 untuk gaji.

2. Hlookup
Pada dasarnya Hlookup sama saja dengan Vlookup namun yang membedakan adalah cara kita membuat tabel yang berisi data. Apabila pada Vlookup kode dituliskan kebawah (per kolom) namun pada Hlookup kode ditulis secara kesamping (per baris).
Berikut lebih jelasnya:

Kemudian buatlah daftar nama-nama karyawan, pendidikan, jabatan, dan gaji. Sama seperti contoh pada Vlookup diatas. Berikut contohnya:

Kemudian pada kolom pendidikan, tulis rumus sebagai berikut:
=Hlookup(sort ke kode; range tabel kemudian klik F4; urutan baris;”false”). Seperti gambar di bawah ini:

Rumus yang sama digunakan apabila ingin menginput data jabatan dan gaji hanya tinggal mengganti saja urutan baris, 3 untuk jabatan dan 4 untuk gaji.

Semoga bermanfaat..

Selasa, 26 Mei 2015

Cara penggunaan rumus-rumus yang ada di Excel Part 1

Assalamualaikum, kali ini saya akan berbagi ilmu mengenai cara penggunaan rumus yang ada di excel karena dengan rumus-rumus ini akan sangat membantu apabila mengerjakan tugas kuliah, pekerjaan kantor khususnya untuk administrasi data karyawan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Untuk data yang hanya memiliki dua kemungkinan
  1. Siapkan data karyawan (nama-nama karyawan) lebih baik berurutan sesuai abjad atau tidak sesuai keinginan anda
  2. Buat kode untuk setiap karyawan misalnya anda ingin melihat banyaknya karyawan yang telah menikah tanpa harus input data satu persatu.

Apabila karyawan telah menikah maka di beri kode "m" namun apabila masih single diberi kode "s", apabila karyawan laki-laki diberi kode "l" namun apabila perempuan diberi kode "p"
Contoh :  
no
nama
kode
1
galih
lm
2
susan
pm
3
sony
lm
4
bumi
ls
5
weni
pm

Selanjutnya di samping kolom kode ditulis status dan gender untuk menginput data personal karyawan. Untuk input status rumus sebagai berikut : ketik =if(right(sort ke kode; banyaknya angka kode untuk status dari kanan)=”m”;”menikah”;”single”
Seperti gambar dibawah ini:


=IF(RIGHT(C2;1)="m";"menikah";"single")

Keterangan: rumus right digunakan apabila kode terletak di sebelah kanan dan banyaknya kode digunakan untuk menentukan value true, mis. Apabila menikah diberi kode ” ma” maka anda harus mengetik  =IF(RIGHT(C2;2) bukan =IF(RIGHT(C2;1)

Hal yang sama juga diterapkan apabila anda ingin menginput data gender (jenis kelamin)
Disamping kolom status tuliskan gender, kemudian ketik =if(left(sort ke kode; banyaknya angka kode untuk status dari kiri)=”l”;”laki-laki”;”perempuan”
Seperti gambar dibawah ini:
=IF(LEFT(C2;1)="l";"laki-laki";"perempuan")


Keterangan : rumus left digunakan apabila kode terletak di sebelah kiri dan banyaknya kode digunakan untuk menentukan value true, mis. Apabila laki-laki diberi kode “ la” maka anda harus mengetik =IF(LEFT(C2;2) bukan =IF(LEFT(C2;1) 

Senin, 25 Mei 2015

Pengertian Istilah-istilah dalam Pasar Modal

Assalamualaikum, hari ini saya akan berbagi sedikit pengetahuan tentang pengertian istilah-istilah dalam pasar modal yang mungkin selama ini kita juga kurang mengetahuinya. Berikut penjelasannya semoga bermanfaat yaa..
  1. Bearish            : suatu kondisi dimana perdagangan di pasar modal sedang lesu
  2. Bullish             : suatu kondisi dimana perdagangan di pasar modal sedang mengalami peningkatan (ramai)
  3. Capital gain     : keuntungan yang diperoleh investor yang dihasilkan dari selisih harga jual saham lebih tinggi dari harga belinya
  4. Capital loss      : kerugian yang terjadi apabila harga jual saham lebih rendah daripada harga belinya
  5. Change            : selisih harga sebelumnya dengan harga terakhir pada pasar saham
  6. Cut loss           : tindakan investor untuk menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah daripada harga beli dengan alasan menghindari kerugian yang lebih besar
  7. De listing         : penghapusan pencatatan suatu saham di bursa efek
  8. Dividen           : keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham
  9. Efek                : surat berharga,yaitu surat pengakuan utang,surat berharga komersil,saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. (Bursa Efek Indonesia,2014)
  10. Emitten           : perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada publik atau perusahaan yang mencatatkan dirinya di bursa efek
  11. Go publik        :perusahaan yang baru pertama kali menawarkan sahamnya kepada masyarakat (publik)
  12. Harga perdana : harga jual saham ketika Go publik
  13. Harga pembukaan: harga saham ketika sesi perdagangan dimulai dilantai bursa
  14. Harga penutupan: harga saham pada akhir perdagangan sesi ke 2
  15. Harga sebelumnya       : harga penutupan saham pada hari sebelumnya
  16. Harga terendah (lowest price): harga terendah saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut
  17. Harga tertinggi            : harga tertinggi yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut
  18. Indeks harga   : indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham
  19. JATS( Jakarta Automatic Trading System)    : sistem perdagangan efek di BEI (menggunakan komputer)
  20. Lot (100 lembar saham)          : satuan perdagangan saham
  21. LQ 45  : suatu indeks yang memuat saham-saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi
  22. Indeks saham  : sekumpulan saham-saham yang dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu (JII, LQ 45, ISSI)
  23. Kliring : proses penetuan hak dan kewajiban yang timbul atas transaksi efek di BEI
  24. Lantai bursa (trading floor)     : lokasi di Bursa Efek dimana para pialang memasukkan order kedalam sistem perdagangan komputer
  25. Manajer investasi        : perusahaan/perorangan yang telah mendapatkan izin usaha di Bapepam untuk mengelola portofolio dari investor kemudian dan tersebut di investasikan kedalam berbagai efek
  26. Nilai nominal   : nilai atau harga yang tercantum pada saham/ obligasi
  27. Penghentian perdagangan saham (suspend): tindakan penghentian perdagangan saham dengan alasan tertentu
  28. Pasar perdana  : pasar dimana pertama kali saham di perdagangkan oleh penjamin efek ke investor
  29. Pasar sekunder : pasar dimana saham telah diperdagangkan oleh investor ke investor lain
  30. Listing : pencatatan saham-saham emitten yang telah melakukan perdagangan umum (go publik)




Sabtu, 23 Mei 2015

Cara Penggunaan Metode Regresi Berganda di EVIEWS


Assalamuailaikum, kali ini saya akan memposting cara penggunaan metode regresi berganda di EVIEWS. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1.Siapkan data penelitian terlebih dahulu, biasanya data dimasukan ke dalam Excel. Kali ini kita akan menganalisis pengaruh ROA, firm size, Asset growth dan Market to book asset ratio (Peluang investasi) terhadap tingkat dividen (Dividend Yield). Seperti contoh di bawah ini:
2. Selanjutnya input data tersebut ke EVIEWS, berikut caranya buka EVIEWS (saya menggunakan EVIEWS 7 versi student), klik file-Open-Foreign Data as Workfile-pilih folder excel tempat anda menyimpan data (mis. book 1) buka file tersebut kemudian akan muncul seperti ini:
predefined range berguna apabila data yang ingin anda masukan bukan terletak di sheet 1 misalnya data anda ada di sheet 2 atau sheet 3 sehingga dalam satu workfile anda dapat memasukan beberapa data berbeda.
anda dapat klik  Next akan muncul gambar seperti ini:

di column info anda dapat merubah nama variabel kemudian data type menunjukkan jenis data yang anda gunakan, data type Number  dapat anda pilih apabila data penelitian anda berupa angka. Kemudian klik next lagi akan muncul gambar seperti ini:
Pada Basic Stucture anda dapat memilih apakah data tersebut berurutan dari tahun x- x1 atau data tersebut tidak terstrukur. kemudian klik finish. akan muncul gambar seperti ini:
Selanjutnya klik Quick-Estimate Equation lalu akan muncul gambar seperti ini:
masukan persamaan penelitian yaitu dy c roa firm_size agr mvabva ke dalam kolom Equation specification dengan method LS- Least Squares (NLS and ARIMA) lalu klik OK dan akan muncul gambar seperti dibawah ini:
gambar diatas merupakan hasil regresi berganda yang telah kita lakukan tadi, namun sebelum menganalisis hasil ini terlebih dahulu Uji Asumsi Klasik harus kita lakukan, karena uji tersebut merupakan syarat utama dari analisis regresi. Berikut adalah macam-macam uji asumsi klasik:

a. Uji Normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian kita berdistribusi normal atau tidak. data yang baik merupakan data yang berdistribusi normal. berikut adalah cara uji normalitas dalam EVIEWS:  KLIK View- Residual Diagnostic-Histogram(Normality test). akan muncul gambar seperti dibawah ini:

Lihat Nilai Probability nya disini diketahui Nilai Probability sebesar 0,885986 dimana lebih besar daripada nilai alpha (0,05) untuk itu dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak mengandung masalah ketidaknormalan data (lulus uji normalitas) karena nilai probability lebih besar dari alpha.

b. Uji Multikolinieritas adalah uji untuk melihat apakah terdapat korelasi antara variabel independen yang satu dengan lainnya. data yang baik merupakan data yang variabel independennya tidak saling berkorelasi satu sama lain. berikut cara uji multikolinieritas di EVIEWS: Klik Quick-Group Statistic-Correlations, masukan semua variabel independen dalam kolom series list. kemudian akan muncul gambar seperti dibawah ini:
nilai korelasi harus dibawah 0,85 di sini diketahui bahwa terdapat nilai yang lebih besar dari 0,85 ini menunjukkan bahwa model penelitian memiliki masalah multikolinieritas yaitu antara variabel ROA dan MVABVA masalah ini salah satunya dapat dipecahkan dengan menambahkan jumlah sampel penelitian.

c. Uji Heterokedastisitas adalah uji yang melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dalam model penelitian atau tidak, data yang baik merupakan data yang memiliki kesamaan varians. berikut adalah cara uji multikolinieritas di EVIEWS: klik View-Residual Diagnostics-Heterokedasticity tests- klik Breush Pagan Godfrey  kemudian akan muncul gambar seperti dibawah ini 
lihat nilai probability chi square pada baris Obs R-squared nilai probability harus diatas 0,05. dari hasil diketahui bahwa nilai probability chi square sebesar 0,2967 hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi adalah uji untuk melihat apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 (periode sebelumnya). data yang baik yaitu tidak terdapat korelasi antar kesalahan periode t dengan periode sebelumnya. berikut adalah cara uji autokorelasi di EVIEWS dengan menggunakan uji Breusch Godfrey serail correlation LM Test: klik View-Residual Diagnostics-lag to include( 2) -OK. Lalu akan muncul hasil seperti dibawah ini:
lihat nilai prob. chi square pada baris Obs R Squared, pada hasil diatas nilai prob. chi square sebesar 0,4574 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa model penelitian lulus uji autokorelasi.

KESIMPULAN: dari uji asumsi klasik yang telah dilakukan diketahui bahwa model penelitian mengandung masalah Multikolinieritas untuk itu tidak bisa dilakukan analisis terhadap hasil regresi.

Namun apabila suatu model penelitian lulus Uji Asumsi Klasik maka analisis terhadap hasil regresi dapat dilakukan. Anggap saja bila model yang kita gunakan lulus uji asumsi klasik berikut adalah interpretasi hasil regresi:
  1. Uji secara parsial menunjukkan bahwa ROA dan MVABVA berpengaruh terhadap dy (dividend yield). Sedangkan Firm size dan Asset growth tidak memiliki pengaruh terhadap dividend yield.
  2. Uji F (secara simultan) menunjukkan bahwa secara simultan tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap dividend yield. karena Prob (f-statistc) lebih besar dari 0,05.
  3. Uji determinasi menunjukkan bahwa variabel independen  dapat menjelaskan variabel dependen hanya sebesar 24,23% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian.

Sekian sharing ilmu dari saya, semoga bermanfaat. 
Wassalammualaikum


Pengalaman Berhijab

Assalamualaikum wr. wb 
Pertama kalinya coba2 ngeblog kali ini saya ingin berbagai pengalaman mengenai "berhijab"
ya memang berhijab merupakan suatu kewajiban setiap wanita muslimah yang telah ditetapkan Allah SWT. tapi banyak sekali wanita muslimah yang belum tergerak hatinya untuk memakai hijab. Dulu saya termasuk salah satu dari mereka, namun Alhamdulilah sekali Allah SWT. telah memberikan "hidayahnya" dengan cara yang tidak terduga. 

Mulanya saya seperti wanita lainnya yang tidak berhijab, dari SD-SMA saya tidak memakai hijab mungkin karena faktor keluarga saya yang walaupun muslim namun tidak ada satu orang pun yang berhijab. Pada saat itu sholat saya juga masih bolong-bolong kadang dalam sehari hanya sholat magrib saja bahkan tidak sekalipun sholat, begitu pula saat puasa saat masa SMP seringkali tidak berpuasa hanya karena tidak tahan lapar. Begitu pula dalam hal berpakaian, style saya hanya kaos lengan pendek dan jeans.

Namun hal ini perlahan berubah dikarenakan satu momen yang tidak akan saya lupakan yaitu ketika "masuk ke perguruaan tinggi" awalnya saya sama sekali tidak tertarik untuk masuk di salah satu  Universitas Islam yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena background pendidikan saya dari SD-SMA tidak ada satupun yang berlandasan full Islam. Tapi takdir berkata lain walaupun saya telah berkali2  berusaha untuk masuk ke berbagai Universitas Negeri maupun Swasta, pada akhirnya pilihan terakhir hanyalah UIN Jakarta. saya mencoba menjalaninya dengan ikhlas dan berharap ini adalah jalan terbaik dari Allah SWT. untuk masa depan saya. Pada semester awal saya memakai hijab yang biasanya yaitu hijab paris yang hanya di peniti saja sangat sederhana, kaos dengan luaran cardingan, dan jeans yang notabennya sangat jauh dari kriteria hijab syari. namun entah kenapa saya merasa nyaman dengan hal tersebut (pakaian tertutup) walaupun masih jauh dari syari. 

Di UIN jakarta saya bertemu dengan orang-orang baru yang sebagian besar berasal dari pasantren dan MAN sungguh suatu hal baru, mulai dari segi penggunaan bahasa yang relatif menggunakan bahasa Arab seperti kata "puasa" teman saya menyebutnya dengan "saum", pakaian mereka terutama wanitanya berpakaian gombrong dengan hijab yang hampir menutupi seluruh tubuh namun tidak semuanya seperti itu. dan satu hal yang paling berkesan yaitu mereka rajin sholat, mereka (teman-teman saya) selalu mengajak saya untuk sholat pada saat itu saya tidak enak apabila tidak ikut mereka sholat akhhirnya saya sholat walaupun di dalam hati ada sedikit rasa malas. Mereka (teman-teman FEB Manajemen) dan  dosen, sebagian besar taat beribadah hingga saya ikut terbawa mereka namun mereka juga fleksibel dalam hal pergaulan mereka terbuka dan tidak membatasi pergaulan, sebagian dari mereka lucu suka ngelawak sendiri kadang celotehannya sangat membuat suasana kuliah terasa berwarna, sebagian ada yang lugu hal tersebut bisa mengundang senyum, sebagian dari mereka suka ngecengin kaka kelas yang tampangnya lumayan lah mirip artis korea gitu hehe, sebagian lagi dari mereka bisa dijadikan tempat bertanya perihal Islam. Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan mereka dan masuk UIN jakarta karena mereka telah merubah saya menjadi orang yang lebih baik lagi. 

Setelah hampir 4 tahun memakai hijab (walapun masih belajar untuk menggunakan hijab syari) kini saya menyadari bahwa sesungguhnya perintah Allah SWT. agar setiap wanita muslim berhijab dan mengulurkan hijabnya sampai kedada semata-mata hanyalah untuk kebaikan wanita itu sendiri. Agar wanita tersebut tidak menjadi korban kejahatan dan pelecehan kaum pria dan melindungi harkat serta martabat wanita karena pada dasarnya wanita itu indah dan keindahannya harus dilindungi agar tidak terjadi hal-hal buruk yang menimpa wanita.

Sekian sharing pengalaman saya semoga bermanfaat dan semakin banyak wanita yang belum berhijab akan tergerak hatinya untuk berhijab demi kebaikannya diri mereka sendiri.

Wassalamualaikum wr.wb